Selasa, 28 Februari 2012

ASUHAN KEBIDANAN II PERSALINAN “Mengkaji Riwayat Kesehatan Pada Kala I”

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
    Pada ibu hamil banyak terjadi perubahan,baik fisik maupun psikologis. Perubahan psikologis selama persalinan perlu diketahui oleh penolong persalinan dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendamping atau penolong persalinan. Berdasarkan hasil penelitian, pemebrian dukungan fisik, emosional dan psikologis selama persalinan akan dapat membantu mempercepat proses persalinan dan membantu ibu memperoleh kepuasan dalam melalui proses persalinan normal. Walaupun 85% persalinan berjalan normal, namun 15 %-nya dijumpai komplikasi yang memerlukan penanganan khusus. Antenatal care yang baik dapat mencegah komplikasi. Masalah dinegara berkembang adalah tentang fasilitas rumah sakit, ketengan, sosio-budaya dan sosio-medis masih memegang peranan dibandingkan dengan Negara-negara maju.
    Metode mengurangi rasa nyeri yang dilakukan secara terus menerus dalam bentuk dukungan harus dipilih yang bersifat sederhana, biaya rendah, resiko renedah, membantu kemajuan persalinan, hasil kelahiran bertambah baik dan bersifat sayang ibu.
    Dimulainya proses persalinan yang ditandai dengan adanya kontraksi yang teratur, adekuat dan menyebabkan perubahan pada serviks hingga mencapai pembukaan lengkap.

B.    Tujuan Penulisan
    Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan definisi perubahan fisiologis dan psikologis pada kala 1 yaitu bagaimana cara kita sebagai bidan mengidentifikasi masalah yang terjadi pada pasien, riwayat kesehatan pasien..
C.    Manfaat Penulisan
    Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa tentang bagaimana perubahan fisiologis dan psikologis pada kala 1, dan mengkaji  riwayat kesehatan  sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran agar dapat diterapkan dalam lahan praktek pelayanan kebidanan.
D.    Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN       
A.    Latar Belakang       
B.    Tujuan Penulisan   
C.    Manfaat Penulisan    
D.    Sistematika Penulisan       
BAB II TINJAUAN TEORI
A.    Uraian materi       
BAB III PEMBAHASAN
A.    Perubahan Fisiologis dan Psikologis Pada Kala I
B.    Mengkaji riwayat kesehatan
C.    Riwayat kesehatan yang harus diperhatikan

BAB IV PENUTUP
A.    Kesimpulan   
B.    Saran
Glosarium
Daftar Pustaka
Lampiran

BAB II
TINJAUAN TEORI

A.    Uraian Materi
    Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dan rahim ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 rninggu) tanpa disertai adanya penyulit.
    Persalinan dimulai (inpartu) pada saat uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu belum inpartu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan pada serviks.
    Pada seorang primigravida aterm umumnya kepala janin sudah masuk PAP pada kehamilan 36 minggu, sedangkan pada multigravida baru pada kehamilan 38 minggu. Pada kala I, apabila kepala janin telah masuk sebagian ke dalam PAP serta ketuban belum pecah, tidak ada keberatan wanita tersebut duduk atau berjalan-jalan di sekitar kamar bersalin. Tetapi umumnya wanita tersebut lebih suka berbaring karena sakit ketika ada his. Berbaring sebaiknya ke sisi, tempat punggung janin berada. Cara ini mempermudah turunnya kepala dan putaran paksi dalam. Apabila kepala janin belum turun ke dalam pintu atas panggul, sebaiknya wanita tersebut berbaring terlentang, karena bila ketuban pecah, mungkin terjadi komplikasi-komplikasi, seperti prolaps tali pusat, prolaps tangan, dan sebagainya. Apabila his sudah sering dan ketuban sudah pecah, wanita tersebut harus berbaring. Pemeriksaan luar untuk menentukan letak janin dan turunnya kepala hendaknya dilakukan untuk memeriksa kemajuan partus, di samping dapat dilakukan pula pemeriksaan rectal atau per vaginam. Hasil pemeriksaan per vaginam harus menyokong dan lebih merinci apa yang dihasilkan oleh pemeriksaan luar. (Wiknjosastro, 2005 : 192).
    Asuhan sayang ibu yang baik dan aman selama persalinan memerlukan: anamnesis dan pemeriksaan fisik secara seksama. Pertama, sapa ibu dan beritahukan apa yang akan anda lakukan. Jelaskan pada ibu tujuan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Jawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh ibu. Selama anamnesis dan pemeriksaan fisik, perhatikan tanda-tanda penyulit atau gawat darurat dan segera lakukan tindakan yang sesuai bila diperlukan untuk memastikan persalinan yang aman. Catat semua temuan anamnesis dan pemeriksaan fisik secara seksama dan Iengkap. Kemudian jelaskan hasil pemeriksaan dan kesimpulannya pada ibu dan keluarganya.








BAB III
PEMBAHASAN

A.    Perubahan Fisiologis dan Psikologis Pada Kala I
1.    Perubahan Fisiologis
Beberapa perubahan  fisiologis yang terjadi pada masa persalinan, yaitu:
•    Tekanan Darah
Tekanan Darah akan meningkat, sistolik rata-rata naik 10-20mmHg, diastolik 5-10mmHg, antara kontraksi tekanan darah normal. rasa sakit, cemas, dapat meningkatkan tekanan darah.
•    Metabolisme                                                                                                  Metabolisme karbohidrat aerob dan anaerob akan meningkat secara berangsur disebabkan oleh kecemasan dan aktivitas otot skeletal. peningkatan ini ditandai adanya peningkatan suhu tubuh, denyut nadi, kardiak output, pernafasan dan cairan yanghilang.
•    Suhu tubuh                                                                                                    Suhu tubuh sedikit meningkat (tidak lebih dari 0,5-1C) karena peningkatan metabolisme terutama selama dan segera setelah persalinan.
•     Detak Jantung
Detak jantung akan meningkat cepat selama kontraksi berkaitan juga dengan peningkatan metabolisme. sedangkan antara kontraksi detak jantung mengalami peningkatan sedikit dibanding sebelum persalinan.
•    Pernafasan
Terjadi peningkatan laju pernafasan berhubungan dengan peningkatan metabolisme. hipeventilasi yang lama dapat menyebabkan alkalosis.
•    Perubahan pada ginjal
Poliuri(jumlah urin lebih dari normal) sering terjadi selama persalinan, disebabkan oleh peningkatan kardiak output, peningkatan filtrasi glomerulus dan peningkatan aliran plasma ginjal. proteinuria dianggap gejala normal selama persalinan.
•    Perubahan Gastro Intestinal (GI)
Motilitas lambung dan absorbsi makanan padat secara substansial berkurang banyak selama persalian. pengeluaramn getah lambung berkurang, menyebabkan aktivitas pencernaan hampir berhenti dan pengosongan lambung menjadi lambat. cairan tidak berpengaruh dan meninggalkan perut dalam tempo yang biasa. mual dan muntah sering terjadi sampai akhir kala I.
•    Perubahan Hematologi
Hemoglobin meningkat sampai 1,2 gram/100ml selama persalianan dan akan kembali pada tingkat seperti sebelum persalinan sehari setelah pasca persalinan kecuali pada perdarahan postpartum.

2.    Perubahan Psikologis
Perubahan psikologis pada kala I dipengaruhi oleh:
•    Pengalaman sebelumnya
•    Kesiapan emosi
•    Persiapan menghadapi persalinan (fisik, mental, materi dsb)
•    Support sistem
•    Lingkungan
•    Mekanisme koping
•    Kultur
•    Sikap terhadap kehamilan
3.    Masalah psikologis yang mungkin terjadi:
    Kecemasan menghadapi persalinan
    Intervensinya: kaji penyebab kecemasan, orientasikan ibu terhadap lingkungan , pantau tanda vital (tekanan darah dan nadi), ajarkan teknik relaksasi, pengaturan nafas untuk memfasilitasi rasa nyeri akibat kontraksi uterus.
    Kurang pengetahuan tentang proses persalinan
    Intervensinya: kaji tingkat pengetahuan, beri informasi tentang proses persalinan dan pertolongan persalinan yang akan dilakukan, informed consent.
    Kemampuan mengontrol diri menurun (pada kala I fase aktif)
    Intervensinya: berikan support emosi dan fisik, libatkan keluarga (suami) untuk selalu mendampingi selama proses persalinan berlangsung
    Melakukan pendekatan treapeutik pada ibu hamil yang akan melahirkan pada kala I pada ibu yang mengalami gangguan psikis.
B.    Mengkaji riwayat kesehatan
Mengidentifikasi Masalah
•    Mengkaji Riwayat Kesehatan
1.    Meninjau kartu antenatal
    Usia kehamilan
    Masalah/komplikasi dengan kehamilan yang sekarang
    Riwayat kehamilan yang terdahulu
2.    Menanyakan riwayat persalinan
    Bagaimana perasaan ibu
    Berapa bulan kehamilan ibu sekarang
    Kapan ibu mulai merasakan nyeri?
    Seberapa sering rasa nyeri terjadi? Dan berapa lama berlangsung? Seberapa kuat rasa nyeri tersebut?
    Apakah ibu memperhatikan adanya lendir darah
    Apakah ibu mengalami perdarahan dari vagina
    Apakah ibu melihat adanya aliran/semburan cairan? Jika ya, kapan? Bagaimana warnanya? Berapa banyak?
    Apakah bayi bergerak?
    Kapan terakhir ibu buang air besar? Kencing?
    Persalinan terdahulu: berapa lama berlangsung? Berat badan bayi?

C.    Riwayat kesehatan yang harus diperhatikan
    Pernah bedah sesar (sectio cesarea)
Asuhan kebidanan
1.    Segara rujuk ke fasilitas yang mempunyai kemampuan untuk melakukan bedah sesar.
2.    Dampingi ibu ke tempat rujukan, berikan dukungan dan semangat.
    Riwayat perdarahan berulang
    Prematuritas  atau tidak cukup bulan
    Ketuban pecah dini (ketuban pecah sebelum waktunya)
    Pewarnaan mekonium cairan ketuban
    Infeksi ante atau intrapartum
    Hipertensi yaitu tekanan darah lebih dari 160/ 110 dan/atau terdapat protein dalam urin (preeklampsia berat)
Asuhan
1.    Baringkan ibu miring ke kiri.
2.    Pasang infus menggunakan jarum berdiameter besar (ukuran 16 atau 18) dan berikan Ringer Laktat atau cairan garam fisio logis (NS).
3.    Jika mungkin berikan dosis awal 4 g MgSO4 20% IV selama 20 menit.
4.    Suntikan 10 g MgSO4 50% (5 g IM pada bokong kiri dan kanan).
5.    Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kapabilitas asuhan kegawatdaruratan obstetri dan bayi baru lahir.
6.    Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan semangat serta dukungan.
    Tinggi badan dibawah 140 (resiko panggul sempit)
    Adanya gawat janin
    Primipara dengan bagian terbawah masih tinggi
    Malpresentasi atau malposisi
Asuhan
1.    Baringkan ibu miring ke kiri.
2.    Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan pena talaksanaan kegawatdaruratan obstetri dan bayi baru lahir.
3.    Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan dukungan dan semangat.
    Tali pusat menumbung
Asuhan
1.    Gunakan sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi, letakkan satu tangan di vagina dan jauhkan kepala janin dari tali pusat janin. Gunakan tangan yang lain pada abdomen untuk membantu menggeser bayi dan menolong hagian terbawah bayi tidak menekan tali pusatnya (keluarga mungkin dapat membantu).
2.    Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan penatalaksanaan kegawatdaruratan obstetni dan bayi baru lahir.
3.    Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan semangat serta dukungan.
    Keadaan umum jelek atau syok
Asuhan
1.    baringkan ibu miring ke kiri.
2.    Jika mungkin naikkan kedua kak ibu untuk meningkatkan aliran darah ke jantung.
3.    Pasang infus menggunakan jarum berdiameter besar (ukuran 16 atau 18) dan berikan Ringer Laktat atau cairan garam fisiologis (NS). Infuskan 1 liter dalam waktu 15-20 menit; jika mungkin infuskan 2 liter dalam waktu satu jam pertama, kemudian turunkan tetesan menjadi 125 ml/jam.
4.    Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan pena- talaksanaan kegawatdaruratan obstetri dan bayi baru lahir.
5.    Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan semangat serta dukungan.
    Inersia uteri atau fase laten memanjang
•    pembukaan serviks kurang dari 4 cm setelah 8 jam
•    kontraksi teratur (lebih dari 2 dalam 10 menit)
Asuhan
1.    Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kapabilitas kegawatdaruratan obstetri dan bayi baru lahir.
2.    Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan dukungan serta semangat.
    Partus lama
•    Pembukaan serviks meng-arah ke sebelah kanan garis waspada (partograf)
•    Pembukaan serviks kurang dari 1 cm per jam
•    Kurang dari 2 kontraksi dalam wak tu 10 menit, masing-masing berlangsung kurang dari 40 detik.
Asuhan kebidanan
1.    Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan pena- talaksanaan kegawatdaruratan obstetri dan bayi baru lahir.
2.    Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan dukungan serta semangat.

BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dalam proses persalinan pada kala I banyak hal yang perlu diperhatikan terutama riwayat kesehatan ibu. Hal-Hal tersebut antara lain adalah pernah bedah sesar (sectio cesarea), riwayat perdarahan berulang, prematuritas  atau tidak cukup bulan, ketuban pecah dini (ketuban pecah sebelum waktunya), pewarnaan mekonium cairan ketuban, infeksi ante atau intrapartum, hipertensi, tinggi badan dibawah 140 (resiko panggul sempit), adanya gawat janin, primipara dengan bagian terbawah masih tinggi, malpresentasi atau malposisi, tali pusat menumbung, keadaan umum jelek atau syok, inersia uteri atau fase laten memanjang dan partus lama
B.    Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik maupun saran yang bersifat membangun untuk memperbaiki makalah ini sebagai pelajaran berikutnya. Apabila terdapat kekurangan dalam makalah ini penulis memohon maaf sebesar-besarnya.

DAFTAR PUSTAKA
•    http://kuecingitem.wordpress.com/2011/03/21/asuhan-persalinan-kala-i/ diakses tanggal 25-9-2011 jam 22:17 wita
•    http://aa-aamas.blogspot.com/2011/03/makalah-asuhan-persalinan.html diakses tanggal 25-9-2011 jam 12:22 wita
•    http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/07/17/kala-satu-persalinan/ diakses tanggal 25-9-2011 jam 12:10
•    Vaney H. dkk. Buku Ajar Asuhan kebidanan.2006 jakarta : Buku kedokteran EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar