Selasa, 20 Maret 2012

tingkat kesuburan

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Tingkat Kesuburan
Tingkat kesuburan adalah tingkat peluang untuk mendapatkan anak. Pasangan yang subur memiliki peluang memiliki anak tinggi. Tingkat kesuburan dibedakan menjadi 2 yaitu:
1.    Fertilitas adalah kemampuan istri menjadi hamil dan melahirkan anak hidup oleh suami yang mampu menghamilinya.
2.    Infertilitas adalah suatu keadaan pasangan suami istri yang ingin mempunyai anak tetapi tidak bisa mewujudkan keinginannya tersebut karena adanya masalah kesehatan reproduksi baik pada suami atau istri. Infertilitas dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
    Infertilitas primer
Infertilitas primer adalah pasangan usia subur yang telah melakukan hubungan suami istri teratur 2-3 kali semingggu tanpa memakai alat kontrasepsi selama 1 tahun tetapi belum terjadi kehamilan juga.
    Infertilitas Sekunder
Infertilitas sekunder adalah pasangan usia subur yang telah punya anak dan sudah tidak menggunakan alat kontrasepsi serta melakukan hubungan suami istri teratur 2 – 3 kali tetapi belum hamil juga.

B.    Tanda-Tanda Kesuburan Pada Wanita
Kesuburan pada seorang wanita biasanya dimulai dari usia 12 tahun hingga 48 tahun. Ini tanda-tanda wanita subur yang bisa diketahui, diantaranya:


    Siklus haid
Wanita yang mempunyai siklus haid teratur setiap bulan biasanya subur. Satu putaran haid dimulai dari hari pertama keluar haid hingga sehari sebelum haid datang kembali, yang biasanya berlangsung selama 28 hingga 30 hari. Oleh karena itu siklus haid dapat dijadikan indikasi pertama untuk menandai seorang wanita subur atau tidak.
    Alat pencatat kesuburan
Kemajuan teknologi seperti ovulation thermometer juga dapat dijadikan sebagai alat untuk mendeteksi kesuburan seorang wanita. Thermometer ini akan mencatat perubahan suhu badan saat wanita mengeluarkan benih atau sel telur. Bila benih keluar, biasanya thermometer akan mencatat kenaikan suhu sebanyak 0,2 derajat celsius selama 10 hari. Namun jika wanita tersebut tidak mengalami perubahan suhu badan pada masa subur, berarti wanita tersebut tidak subur.
    Tes darah
Wanita yang siklus haidnya tidak teratur, seperti datangnya haid tiga bulan sekali atau enam bulan sekali biasanya tidak subur. Jika dalam kondisi seperti ini, beberapa tes darah perlu dilakukan untuk mengetahui penyebab dari tidak lancarnya siklus haid. Tes darah dilakukan untuk mengetahui kandungan hormon yang berperan pada kesuburan seorang wanita.
    Pemeriksaan fisik
Untuk mengetahui seorang wanita subur juga dapat diketahui dari organ tubuh seorang wanita. Beberapa organ tubuh, seperti buah dada, kelenjar tiroid pada leher, dan organ reproduksi. Kelenjar tiroid yang mengeluarkan hormon tiroksin berlebihan akan mengganggu proses pelepasan sel telur. Sedangkan pemeriksaan buah dada ditujukan untuk mengetahui hormon prolaktin di mana kandungan hormon prolaktin yang tinggi akan mengganggu proses pengeluaran sel telur. Selain itu, pemeriksaan sistem reproduksi juga perlu dilakukan untuk mengetahui sistem reproduksinya normal atau tidak.
    Track record
Wanita yang pernah mengalami keguguran, baik disengaja ataupun tidak, peluang terjangkit kuman pada saluran reproduksi akan tinggi. Kuman ini akan menyebabkan kerusakan dan penyumbatan saluran reproduksi. Oleh karena itu, track record wanita yang pernah mengalami keguguran juga harus diperhatikan.

C.    Penyebab Masalah Kesuburan
Masalah kesuburan merupakan suatu hal yang sangat mengganggu bahkan bisa mengancam keutuhan suatu rumah tangga. Masalah kesuburan terjadi akibat terganggunya sistem reproduksi pada wanita dan terjadinya penurunan kualitas dan kuantitas sperma pada pria. Masalah kesuburan terjadi pada 40% akibat perempuan, 40% akibat laki-laki dan 30% akibat keduanya. Masalah Kesuburan atau infertilitas dapat ditegakan jika sebuah pasangan suami isteri dalam jangka waktu 2 tahun belum juga dikaruniai kehamilan sedangkan mereka tidak menggunakan alat kontrasepsi. Jika hal ini terjadi, jelas terjadi masalah kesuburan yang cukup serius yang harus segera dikonsultasikan ke dokter untuk mengetahui siapa yang memiliki masalah kesuburan dan dilakukan treatment atau terapi untuk penyembuhan. Berikut beberapa penyebab masalah-masalah kesuburan yang terjadi baik pada laki-laki ataupun perempuan.

1.    Penyebab Terjadinya Masalah-Masalah Kesuburan pada Laki-laki
    Kelainan Genetik
Meskipun amat jarang, ketidaksuburan pria dapat disebabkan oleh kelainan genetik seperti cystic fibrosis. Gangguan genetik meliputi kelainan pada kromosom seks, yang terjadi pada sindrom Klinefelter.




    Gangguan Hormonal
Gangguan Hormonal yang terjadi dapat menghalangi produksi sperma. Untuk merangsang testis menghasilkan sperma, dibutuhkan hormon yang dihasillkan oleh kelenjar ptituari. Bila hormon tersebut tidak ada, atau jumlahnya menurun dalam jumlah yang signifikan maka sudah barang tentu kinerja testis tidak akan sempurna.
    Varikokel
Adalah terjadinya pelebaran Pembuluh Darah Vena di sekitar Buah Zakar. Hal ini biasanya terindikasikan dengan adanya benjolan pada bagian atas buah zakar dan biasanya terjadi pada sebelah kiri.
    Sumbatan Saluran Sperma
Biasanya disebabkan  bawaan lahir karena tidak terbentuknya sebagian saluran sperma. Selain itu infeksi juga dapat menyebabkan terjadinya sumbatan saluran sperma. Infeksi pada saluran reproduksi dapat disebabkan oleh bakteri melalui penyakit menular seksual. Jika memang disebabkan karena infeksi bakteri mungkin akan terjadi sumbatan akibat perlekatan dari saluran reproduksi pria.
    Impotensi
Agar bisa tegak, penis memerlukan aliran darah yang cukup. Karena itu penyakit pembuluh darah (misalnya aterosklerosis) bisa menyebabkan impotensi. Impotensi juga bisa terjadi akibat adanya bekuan darah atau akibat pembedahan pembuluh darah yang menyebabkan terganggunya aliran darah arteri ke penis. Kerusakan saraf yang menuju dan meninggalkan penis juga bisa menyebabkan impotensi.
    Kebiasaan Merokok
Merokok dapat menambah risiko kemandulan dan disfungsi ereksi pada pria. Nikotin membuat darah mengental sehingga tidak bisa beredar dengan lancar, termasuk di pembuluh darah alat kelamin. Akibatnya, muncul gangguan seksual seperti ejakulasi dini, ereksi tidak sempurna, bahkan impotensi.
    Kebiasaan Minum Beralkohol
Alkohol dalam jumlah besar dapat menurunkan kadar hormon testoteron sehingga mengganggu produksi sperma.
    Pengaruh Radiasi
Radiasi akan memberikan efek negatif terhadap konsentrasi dan kualitas sperma. Selain itu sperma yang terkena pengaruh radiasi akan memiliki gerakan berenang yang kurang baik yang akan mengurangi kesempatan untuk pembuahan.
    Pengaruh Obat
Beberapa jenis obat bisa mempengaruhi tingkat kesuburan. Obat-obatan seperti antibiotika, pereda rasa sakit, obat penenang, dan obat hormonal dapat menurunkan tingkat kesuburan pria.

2.    Penyebab Terjadinya Masalah-Masalah Kesuburan pada perempuan
    Sumbatan pada saluran telur
Sumbatan saluran telur disebabkan antara lain adanya perlengketan pada sekitar saluran telur, hal ini sebagai akibat dari pernah terkena IMS dan radang panggul sehingga menghambat pertemuan sel telur dengan sperma.
    Endometriosis
Yaitu sel selaput lendir rahim yang tumbuh pada tempat yang tidak semestinya, yaitu di indung telur. Hal ini dapat menimbulkan perlengketan pada sekitar saluran telur atau pada organ reproduksi lainnya.
    Kelainan lendir leher rahim
Jika lendir pada leher terlalu pekat dapat menghambat laju gerakan sperma sedangkan lendir leher rahim terlalu asam dapat mematikan sperma.
    Berat Badan Tidak Seimbang
Berat badan yang tidak seimbang dapat mengganggu kesuburan perempuan, karena tubuh memerlukan 17% dari lemak tubuh di awal masa siklus haid, dan 22% di sepanjang siklus haid. Lemak tubuh mengandung enzim aromatase yang dibutuhkan untuk memproduksi hormon estrogen. Jadi, jika persediaan lemak dalam tubuh tidak memadai, akan memberikan andil besar terhadap ketidaksuburan.
    Faktor Usia
Pada wanita, begitu masuk usia 35 tahun, kesuburan akan menurun dan semakin menurun drastis di usia 37 tahun sampai akhirnya masuk ke masa menopause di atas 40-45 tahunan. Cadangan sel telur akan terus berkurang setup kali wanita mengalami menstruasi dan lama-kelamaan akan habis saat menopouse. Sebaliknya, usia tidak membatasi tingkat kesuburan pria dimana “pabrik sperma” akan terus memproduksi sel-sel sperma selama anatominya normal.
    Gaya Hidup Yang Penuh Stres
Gaya hidup ternyata pegang peran besar dalam menyumbang angka kejadian infertilitas, yakni sebesar 15-20%. Gaya hidup yang serbacepat dan kompetitif dewasa ini rentan membuat seseorang terkena stres. Padahal kondisi jiwa yang penuh gejolak bisa menyebabkan gangguan ovulasi, gangguan spermatogenesis, spasme tuba fallopi, dan menurunnya frekuensi hubungan suami istri.
    Kelainan Mulut Rahim
Normalnya, mulut rahim mengarah ke depan (antefleksi), sehingga berhadapan langsung dengan dinding belakang vagina. Kondisi inilah yang memungkinkan spermatozoa sampai ke dalam saluran mulut rahim yang menghubungkan antara vagina dan rongga rahim. Penyimpangan dari posisi normalnya, seperti retrofleksi (posisi rahim menghadap ke belakang), bisa menghambat terjadinya kehamilan.





    Kelainan Rahim
Adanya kelainan  rongga rahim karena perlengketan, mioma atau polip, peradangan endometrium dan gangguan kontraksi rahim, dapat mengganggu transportasi spermatozoa. Kalaupun sampai terjadi kehamilan biasanya kehamilan tersebut akan berakhir sebelum waktunya.

D.    Penghalang Kesuburan
Beberapa hal ini dapat mengakibatkan gangguan reproduksi sehingga mempengaruhi kesuburan diantaranya sebagai berikut:
a.    Rokok
Jika Anda berdua perokok, bisa-bisa peluang Anda jadi ayah dan bunda  terbang bersama asap rokok. Karena puluhan zat berbahaya yang terkandung dalam rokok mengakibatkan:
    Gerak sperma lambat, jumlahnya turun dan sebagian mati.
    Risiko keguguran meningkat 64% bila suami isteri perokok atau salah satunya perokok.
    Asam nikotin pada rokok mengikat hemoglobin sehingga fungsinya sebagai pembawa oksigen ke organ vital menurun. Yang pasti, aneka zatracun ikut mengalir ke sistem reproduksi Anda.
    Rokok bisa menghambat ovulasi (keluarnya sel telur dari indung telur ke saluran tuba).
    Lendir leher rahim terpengaruh racun rokok sehingga menghalangi mampirnya sel sperma ke sel telur.
b.    Menyetir mobil atau motor
Penelitian Dr. Michele De Rosa dari University of Naples Federico II (Italia) mengungkap, oksida nitrogen, timah, oksida belerang, dan karbon monoksida yang terkandung dalam gas buangan kendaraan bermotor, bisa jadi biang keladi turunnya kualitas sel telur dan sperma. Kemacetan di jalan semakin memperlemah gerak sperma. Selain itu, suhu panas dari mesin kendaraan mempengaruhi daya tahan sperma. Itu sebabnya Dr.De Rosa mengklaim orang yang menghabiskan 6 jam atau lebih berkendaraan per hari,bisa menyebabkan kesuburannya bisa terganggu.
c.    Usia
Memasuki usia 35 tahun, tingkat kesuburan seorang perempuan sudah menurun sampai akhirnya masuk ke wilayah baru, yaitu menopause pada usia 45-50 tahun. Menurut Dr. Gillian Lockwood dari Midland Fertility Service, Inggris, penurunan kesuburan tersebut disebabkan:
    Berkurangnya jumlah sel telur setelah bertahun-tahun mengalami menstruasi.
    Kualitas sel telur yang juga mengalami penurunan.
    Sel telur perempuan usia 35 tahun sering ‘tidak siap’ dibuahi sperma.
d.    Kafein
Kafein ada di dalam minuman membuat anda selalu siaga. Anda juga tak ingin ketinggalan gaya hidup nongkrong di kafe dengan satu cup besar kopi. Padahal, kadar kafein tinggi dalam darah Anda dapat:
    Menekan produksi hormon estrogen dan progesteron, sehingga menghambat terjadinya ovulasi.
    Mengurangi kandungan darah dalam hormon prolaktin mengganggu siklus haid sehingga fertilisasi pun rendah
e.    Radiasi
Radiasi sangat berbahaya untuk setiap sel tubuh Anda. Penderita kanker yang menjalani penyinaran untuk membunuh sel-sel kanker merasa sangat tidak nyaman dengan radiasi ini, begitu juga bila Anda bekerja bekerja di lokasi yang mengandung radiasi tinggi, misalnya PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir), maka akan terserang rasa mual, muntah, atau pusing.




Sampai saat ini tidak ada ambang batas radiasi yang aman, bahkan menurut 40 ilmuwan European Commission on Radiation Risk, dosis radiasi alfa yang rendah bisa jauh lebih berbahaya merusakkan sel. Dampak buruk radiasi teradap reproduksi:
    Terhentinya menstruasi sebelum masa menopause.
    Mengganggu produksi sperma dan sel telur.
    Menurunkan gairah seksual.

E.    Cara Menghitung Masa Subur
Masa subur sangat besar artinya bagi mereka yang menginginkan hamil dan bagi yang ingin menunda kehamilan. Bagi yang menginginkan kehamilan, masa subur bisa dijadikan patokan untuk melakukan hubungan seksual karena saat ini ovulasi sedang terjadi sehingga kemungkinan hamil sangat besar. Sedangkan bagi yang mau menunda kehamilan, masa subur merupakan masa yang harus dihindari untuk mencegah terjadinya kehamilan.
Banyak cara dan metode yang dapat digunakan untuk mengetahui kapan masa subur tersebut, yaitu:
a.    Sistem Kalender
Menentukan masa subur dengan menggunakan sistem kalender ada dua cara yaitu : Bagi yang siklus haidnya teratur, masa subur berlangsung 14 +/- 1 hari haid berikutnya. Artinya masa subur berlangsung pada hari ke 13 sampai hari ke 15 sebelum tanggal haid yang akan datang.
Bagi yang siklus haidnya tidak teratur maka pertama tama harus dicatat panjang siklus haid sekurang kurangnya selama 6 siklus. Dari jumlah hari pada siklus terpanjang, dikurangi dengan 11 akan diperoleh hari subur terakhir dalam siklus haid tersebut. Sedangkan dari jumlah hari pada siklus terpendek dikurangi 18, diperoleh hari subur pertama dalam siklus haid tersebut. Misal : siklus terpanjang = 31, sedangkan siklus terpendek = 26, maka masa subur dapat dihitung, 31 - 11 = 20, dan 26 -18 = 8, jadi masa subur berlangsung pada hari ke 8 sampai hari ke 20.

b.    Metode Lendir Serviks
Dalam metode ini dinilai sifat dari lender atau cairan yang dihasilkan oleh leher rahim atau serviks. Saat ovulasi atau masa subur, lendir serviks akan bertambah jumlahnya dengan warna yang jernih dan elastis. Saat ini wanita akan merasakan basah pada saluran kelaminnya. Untuk memeriksa elastisitas cairan serviks bisa dilakukan dengan cara memasukkan jari telunjuk ke vagina sampai menyentuh serviks, lalu setelah jari terisi cairan serviks keluarkan dari vagina, dengan bantuan ibu jari, cairan itu ditarik pelan-pelan sampai putus. Bila terputus kurang dari 10 cm maka si wanita bukan dalam masa subur, bila sampai kira-kira 10 cm maka si wanita sedang dalam masa subur.
c.    Metode Suhu Tubuh
Metode ini agak sedikit lebih rumit, tapi masih bisa dikerjakan oleh pusia subur. Pertama-tama kita harus mengukur suhu tubuh si wanita sejak siklus pertama haid sampai haid berikutnya pada pagi hari (baru bangun tidur). Suhu harian itu kemudian dicatat dan dihubungkan dengan garis (seperti membuat grafik). Saat ovulasi/masa subur suhu tubuh akan meningkat 0,05 sampai 0,2 derajat selsius. Saat inilah saat yang tepat untuk melakukan hubungan seksual. Memeang cara ini merupakan cara yang paling rumit tetapi tidak ada salahnya mencoba.
F.    Cara Meningkatkan Kesuburan
Ada beberapa cara sederhana untuk meningkatkan kesuburan diantaranya sebagai berikut:
a.    Pengaturan Diet dan Olah Raga
Tidak semua orang suka mendengar anjuran untuk mengatur diet dan berolah raga. Kenyataannya kegemukan atau obesitas mempunyai kecenderungan untuk menjadi infertil atau mandul. Kegemukan juga menyulitkan pasangan tersebut untuk menikmati hubungan seksual. Jadi cara sederhana membuat anda tetap subur adalah mengkonsumsi makanan yang sehat dan rutin berolah raga.

b.    Berhenti Merokok
Merokok adalah pekerjaan yang paling buruk yang dilakukan manusia untuk tubuhnya. Racun dari rokok akan diserap ke dalam aliran darah yang salah satunya mengalir ke sistem reproduksi. Pada laki laki, merokok akan membunuh sperma dan terkadang menyebabkan gangguan pertumbuhan sperma. Pada perempuan, merokok akan mengurangi kemampuan untuk berovulasi atau mengelurakan sel telur dari indung telur ke saluran tuba. Tidak semua perokok itu mandul, tapi jika anda memang ingin melakukan yang terbaik dari kemampuan anda bereproduksi tidak ada salahnya anda berhenti merokok. Kesempatan anda untuk mempunyai anak jauh lebih besar bila anda tidak merokok.
c.    Hindari Stress
Stress akan merampok vitamin, mineral, oksigen dan beberapa zat penting dari sistem reproduksi. Jangan jadikan masalah tidak mempunyai keturunan membuat anda stress. Keadaan ini tidak akan membuat sesuatu menjadi lebih baik malah sebaliknya akan tambah memperburuk. Jauhi stress mulai saat ini.
d.    Perbaiki Pola makan
Kekurangan sejumlah vitamin dan mineral akan mengurangi kesuburan. Vitamin C, E dan B kompleks (terutama B6) sangat penting bagi pembentukan dan pengaturan kerja hormonal. Perbanyak makan buah-buahan dan sayuran yang kaya vitamin dan mineral serta biji-bijan yang mengandung lemak esensial seperti kedelai, kecambah dan kacang tanah.Makanlah dengan pola makan seimbang dalam komposisi protein, karbohidrat dan lemaknya. Makanan yang tidak seimbang, misalnya terlalu banyak lemak, akan mengganggu keseimbangan hormonal tubuh.




Ada sejumlah vitamin lain dan mineral untuk menjaga fertilitas. Mengkonsumsi berlebihan unsur gizi tertentu tapi kurang mengkonsumsi unsur lainnya justru merugikan fertilitas dan kesehatan. Dalam kondisi apa pun, pola makan dengan gizi seimbang harus tetap dipertahankan. Berikut adalah nutrisi yang bila dikonsumsi secara seimbang akan menambah kesuburan:
    Vitamin A
Kesuburan wanita dipengaruhi oleh kemampuan tubuh untuk memanfaatkan vitamin A. Sedangkan pada pria, kemampuannya untuk memanfaatkan vitamin E.
Jika vitamin A kurang memenuhi syarat gizi, timbul lah gangguan kesuburan. Terutama sekali akan berpengaruh pada pembentukan sel telur. Vitamin A banyak ditemui pada sayuran berwarna hijau gelap, seperti bayam, brokoli, daun kacang panjang, daun pepaya, daun singkong, dan sebagainya. Bisa juga diperoleh dari wortel, tomat, semangka, jeruk, labu kuning, dan mangga. Agar konsumsi vitamin A dapat terserap dengan baik, harus dibarengi lemak. Pilih lah lemak tak jenuh, seperti minyak jagung atau minyak bunga matahari untuk memasak menu makanan anda.
    Vitamin E
Vitamin E sangat penting bagi sistem reproduksi pria dan wanita. Bagi wanita, vitamin E menjaga sistem endokrin dan produksi hormon-hormon yang baik. Bagi pria, vitamin E mendukung produksi sperma dan hormon-hormon seks serta mencegah kerusakan DNA sperma. Sebuah riset menunjukkan bahwa kerusakan yang ekstensif pada DNA sperma dapat menyebabkan infertilitas. Kerusakan DNA tersebut terutama disebabkan oleh radikal bebas. Vitamin E sebagai antioksidan dapat mencegah kerusakan DNA sperma. Asupan vitamin E yang disarankan adalah 400 UI per hari. Sumber utama vitamin E adalah kecambah, kedelai, hati, dan sayuran berwarna hijau tua.


    Vitamin C
Vitamin C penting bagi pria dan wanita. Bagi wanita, vitamin C bermanfaat menjaga keseimbangan hormonal, meningkatkan fertilitas, memperkuat sistem imun, dan membantu penyerapan zat besi. Bagi pria, vitamin C mencegah penggumpalan sperma dan meningkatkan mobilitas sperma.
Sumber utama vitamin C adalah buah-buahan seperti jambu, sirsak, pepaya, jeruk, mangga, stroberi dan sayuran seperti cabai dan bayam. Konsumsi harian vitamin C yang disarankan adalah 750-1000 mg. Meskipun terlalu banyak mengkonsumsi vitamin C tidak berbahaya karena vitamin ini larut dalam air sehingga bila berlebihan akan dibuang lewat air seni, kelebihan vitamin C dapat menurunkan pH tubuh yang kurang menguntungkan bagi sperma dan telur.
    Vitamin B
Ada dua jenis vitamin B yang bermanfaat menambah kesuburan, satu untuk pria dan satunya untuk wanita. Vitamin B12 dapat menambah dan meningkatkan kualitas sperma sedangkan vitamin B6 dapat meningkatkan kesuburan wanita. Jenis vitamin B lainnya seperti asam folat juga penting untuk proses penyatuan sperma dan sel telur (konsepsi). Asupan vitamin B6 dan B12 yang disarankan adalah 1,3 dan 2,4 mikrogram per hari. Sumber vitamin B6 adalah wortel, telur, ayam, ikan, pisang, brokoli dan beras merah. Sedangkan  sumber vitamin B12 adalah hati, susu dan ikan.
    Zat besi
Zat besi penting untuk transportasi darah dan oksigen di dalam tubuh. Kaum wanita memerlukannya untuk menjaga keseimbangan proses ovulasi. Sebuah studi menunjukkan bahwa 40% anggota kelompok wanita yang mengalami masalah ovulasi menjadi subur setelah menambah konsumsi zat besi. Asupan zat besi yang disarankan bagi pria dan wanita dewasa masing-masing adalah 8 mg dan 18 mg per hari.  Zat besi paling baik diperoleh dari sumber alami seperti kangkung, bayam, hati dan daging.
    Selenium
Kekurangan selenium dapat menyebabkan infertilitas pada pria. Seperti halnya vitamin E, sebagai antioksidan selenium berperan mencegah oksidasi sel-sel sperma. Sumber utama selenium adalah daging merah, hati dan makanan laut. Asupan harian yang direkomendasikan untuk pria dewasa adalah 70 mikrogram.
    Zinc
Zinc atau seng adalah mineral yang sangat penting bagi kesuburan. Mineral ini terdapat pada lebih dari 200 enzim dan protein dan penting sekali bagi pria untuk membantu menjaga fungsi organ seksual dan produksi sperma. Kekurangan zinc menyebabkan penurunan hormon testosteron, penyusutan testis dan pengurangan produksi sperma yang sehat. Kerang mengandung paling banyak zinc dibandingkan makanan lainnya. Zinc juga terdapat pada hati, daging sapi, kepiting,daging kambing, telur dan ayam. Jumlah asupan zinc yang disarankan adalah 15 mikrogram per hari.
    Kalsium
Untuk mempersiapkan kehamilan, Anda perlu cadangan kalsium yang cukup. Kalsium juga meningkatkan pH tubuh Anda, yang menguntungkan bagi sperma dan telur yang sudah dibuahi serta sejumlah manfaat lain. Sumber kalsium yang terbaik adalah susu segar, sayuran hijau dan daging. Satu gelas susu segar mengandung sekitar 800 mg kalsium.
Kalsium pada makanan lebih mudah diserap tubuh. Namun, suplemen kalsium memberikan alternatif yang lebih praktis. Wanita yang ingin menambah kesuburannya harus mengkonsumsi 1000 mg kalsium sehari.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Tingkat kesuburan adalah tingkat peluang untuk mendapatkan anak. Pasangan yang subur memiliki peluang memiliki anak tinggi. Tingkat kesuburan dibedakan menjadi 2 yaitu:
1.    Fertilitas adalah kemampuan istri menjadi hamil dan melahirkan anak hidup oleh suami yang mampu menghamilinya.
2.    Infertilitas adalah suatu keadaan pasangan suami istri yang ingin mempunyai anak tetapi tidak bisa mewujudkan keinginannya tersebut karena adanya masalah kesehatan reproduksi baik pada suami atau istri.
    Tanda-tanda kesuburan diantaranya: Siklus haid, Alat pencatat kesuburan, Tes Darah, Pemeriksaan Fisik dan Track record. Adanya Penyebab masalah kesuburan pada laki – laki dan perempuan, Adanya penghalang kesuburan dan nutrisi yang dikonsumsi untuk menambah kesuburan yaitu : Vitamin A, E, C, B, Zat besi, Selenium, Zinc, dan Kalsium.

B.    Saran
Saran bagi pembaca yaitu agar para pembaca mengetahui dan dapat mengerti apa yang dimaksud tentang Tingkat Kesuburan Sedangkan saran bagi penulis yaitu semoga penulis dapat lebih mengembangkan lagi makalah yang dibuat ini, dan mengerti sehingga dalam mempresentasikan akan lebih mudah.







DAFTAR PUSTAKA

•    http://72.14.235.104/search?q=cache:tlS38FMvYJEJ:wrm-indonesia.org/index2.php%3Foption%3Dcontent%26do_pdf%3D1%26id%3D854+upaya+%2B+tingkat+kesuburan+tubuh+manusia&hl=id&ct=clnk&cd=2&gl=id&client=firefox-a
•    http://wrmindonesia.org/index2.php?option=content&do_pdf=1&id=854

Minggu, 11 Maret 2012

kelainan kongenital meningel & ensefalokel

BAB I
PEDAHULUAN

    Latar Belakang
Kelainan kongenital merupakan kelainan dalam pertumbuhan struktur  bayi yang timbul sejak kehidupan hasiI konsepsi sel telur. Kelainan kongenital dapat merupakan sebab penting terjadinya abortus, lahir mati atau kematian segera setelah lahir. Kematian bayi dalam bulan-bulan pertama kehidupannya sering diakibatkan oleh kelainan kongenital yang cukup berat, hal ini seakan-akan merupakan suatu seleksi alam terhadap kelangsungan hidup bayi yang dilahirkan. Bayi yang dilahirkan dengan kelainan kongenital besar, umumnya akan dilahirkan sebagai bayi berat lahir rendah bahkan sering pula sebagai bayi kecil untuk masa kehamilannya. Bayi berat lahir rendah dengan kelainan kongenital berat, kira-kira 20% meninggal dalam minggu pertama kehidupannya. Disamping pemeriksaan fisik, radiologik dan laboratorik untuk menegakkan diagnose kelainan kongenital setelah bayi lahir, dikenal pula adanya diagnosisi pre - ante natal kelainan kongenital dengan beberapa cara pemeriksaan tertentu misalnya pemeriksaan ultrasonografi, pemeriksaan air ketuban dan darah janin. Penyebab langsung kelainan kongenital sering kali sukar diketahui. Pertumbuhan embrional dan fetaI dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor genetik, faktor lingkungan atau kedua faktor secara bersamaan.
Banyak kelainan kongenital yang tidak diketahui penyebabnya. Faktor janinnya sendiri dan faktor lingkungan hidup janin diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Masalah sosial, hipoksia, hipotermia, atau hipertermia diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Seringkali penyebab kelainan kongenitai tidak diketahui.
Salah satu kelainan kongenital yang sering terjadi adalah meningokel dan ensefalokel. Angka kejadiannya adalah 3 di antara 1000 kelahiran. Terjadi karena adanya defek pada penutupan spina yang berhubungan dengan pertumbuhan yang tidak normal korda spinalis atau penutupnya.
Biasanya terletak di garis tengah. Meningokel biasanya terdapat di daerah servikal atau daerah torakal sebelah atas.Kantong hanya berisi selaput otak, sedangkan korda tetap dalam korda spinalis (dalam durameter tidak terdapat saraf).

    Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui apa itu meningokel dan ensefalokel, yang menyebabkan meningokel dan ensefalokel, gejala dan tanda meningokel dan ensefalokel, dan penatalaksanaannya.
    Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
    Latar Belakang
    Tujuan Penulisan
    Sistematika Penulisan
BAB II DASAR TEORI `
    Meningokel         
    Ensifalokel
BAB III PEMBAHASAN
    Meningokel
    Etiologi Meningokel
    Gejala Meningokel
    Pencegahan 
    Penatalaksanaan
    Pengobatan
    Asuhan Kebidanan
    Ensefalokel 
    Etiologi Ensefalokel 
    Gejala
    Penatalaksanaan
    Asuhan Kebidanan


BAB IV PENUTUP
    Kesimpulan
    Saran

BAB II
TINJAUAN TEORI

    Meningokel
Meningokel terbentuk saat meninges berherniasi melalui defek pada lengkung vertebra posterior. Medulla spinalis biasanya normal dan menerima posisi normal pada medulla spinalis, meskipun mungkin terhambat, ada siringomielia, atau diastematomielia. Massa linea mediana yang berfluktuasi yang dapat bertransiluminasi terjadi sepanjang kolumna vertebralis, biasanya berada di punggung bawah. Sebagian besar meningokel tertutup dengan baik dengan kulit dan tidak mengancam penderita. Pemeriksaan neurologis yang cermat sangat dianjurkan. Anak  yang tidak bergejala dengan pemeriksaan neurologis normal dan keseluruhan tebal kulit menutup meningokel dapat menunda pembedahan.
Sebelum koreksi defek dengan pembedahan, penderita harus secara menyeluruh diperiksa dengan menggunakan rotgenogram sederhana, ultrasonografi, tomografi komputasi (CT) dengan metrzamid atau resonansi magnetik (MRI) untuk menentukan luas keterlibatan jaringan saraf jika ada dan anomaly yang terkait, termasuk diastematomielia, medulla spinalis tertambat dan lipoma. Penderita dengan kebocoran cairan serebrospinal (CSS) atau kulit yang menutupi tipis harus dilakukan pembedahan segera untuk mencegah mengitis. Skel CT kepala dianjurkan pada anak dengan meningokel karena kaitannya dengan hidrosefalus pada beberapa kasus. Meningokel anterior menonjol kedalam pelvis melalui defek pada sakrum.

    Ensefalokel
Ada dua bentuk disrafisme utama yang mempengaruhi tengkorak, dan menghasilkan protrusi jaringan melalui defek linea mediana tulang yang disebut cranium bifidum. Mielomeningokel kranium terdiri dari kantong meninges yang terisi hanya CSS dan, ensefalokele kranium yang mengandung kantong plus korteks serebri, serebellum, atau bagian batang otak. Pemeriksaan mikroskopis jaringan saraf di dalam ensefalokel sering tidak normal. Defek kranium paling lazim pada daerah oksipital pada atau nasofrontal lebih menonjol. Kelainan ini adalah seperseratus dari defek penutupan tuba neuralis yang melibatkan spina. Etiologi ini dianggap sama dengan anensefali dan mielomeningokel karena contoh dari masing-masing yang telah di laporkan ada pada keluarga yang sama.
Pemeriksaan dapat menunjukkan kantung kecil dengan batang bertangkai atau struktur seperti kista besar yang dapat melebihi ukuran kranium. Lesi ini dapat tertutup total dengan kulit, namun daerah yang tidak berkulit (denuded skin) dapat terjadi dan memerlukan manejemen bedah segera. Transiluminasi kantung dapat menampakkan adanya jaringan saraf. Ratgenogram sederhana tengkorak dan spina servikalis terindikasi untuk menggambarkan anatomi vertebra. Ultra-suara adalah paling membantu dalam manentukan isi kantong, yang dengan demikian sken CT tidak perlu lagi pada kebanyakan kasus. Anak dengan mielomeningokel kranium biasanya memiliki prognosis yang baik, sedangkan penderita dengan ensefalokel berisiko terhadap masalah visual, mikrosefali, retardasi mental, dan kejang-kejang. Biasanya, anak dengan jaringan saraf di dalam kantong disertai hidrosefalus memiliki prognosis yang paling buruk. Sindrom mickel-gruber adalah keadaan resesif autosom yang jarang yang ditandai dengan ensefalokel oksipital, celah bibir dan palatum, mikrosefali, mikroftalmia, genitalia abnormal, ginjal polikistik, dan polidaktili. Ensefalokel dapat didiagnosis dalam uterus dengan penentuan kadar α-fetoprotein dan pengukuran diameter biparital dengan ultrasonografi.

BAB III
PEMBAHASAN

    Meningokel
Meningokel merupakan benjolan berbentuk kista di garis tulang belakang yang umumnya terdapat di daerah lumbo-sakral. Lapisan meningel berupa durameter dan arachnoid ke luar kanalis vertebralis, sedangkan medulla spinalis masih di tempat yang normal. Benjolan ditutup dengan membran tipis yang semi-transparan berwarna kebiru-biruan atau ditutup sama sekali oleh kulit yang dapat menunjukkan hipertrikhosis atau nevus. Pada transiluminasi tidak terlihat jaringan saraf pusat di dinding benjolan.
Meningokel adalah satu dari tiga jenis kelainan bawaan spina bifida. Meningokel adalah meningens yang menonjol melalui vertebra yang tidak utuh dan teraba sebagai suatu benjolan berisi cairan di bawah kulit. Spina bifida (sumbing tulang belakang) adalah suatu celah pada tulang belakang (vertebra), yang terjadi karena bagian dari satu atau beberapa vertebra gagal menutup atau gagal terbentuk secara utuh.
Meningokel atau ensephalokel merupakan kelainan bawaan dimana terjadi pemburutan selaput otak dan isi kepala keluar melalui lubang pada tengkorak atau tulang belakang. Angka kejadiannya adalah 3 di antara 1000 kelahiran.

m




Meningokel

Meningokel
Spina Bifida

    Etiologi meningokel
Penyebab terjadinya meningokel dan ensephalokel adalah karena adanya defek pada penutupan spina bifida yang berhubungan dengan pertumbuhan yang tidak normal dari korda spinalis atau penutupnya, biasanya terletak di garis tengah.
Risiko melahirkan anak dengan spina bifida berhubungan erat dengan kekurangan asam folat, terutama yang terjadi pada awal kehamilan. Penonjolan dari korda spinalis dan meningens menyebabkan kerusakan pada korda spinalis dan akar saraf, sehingga terjadi penurunan atau gangguan fungsi pada bagian tubuh yang dipersarafi oleh saraf tersebut atau dibagian bawahnya.


    Gejala meningokel
Gejalanya tergantung kepada letak anatomis dari spina bifida. Kebanyakan terjadi di punggung bagian bawah, yaitu daerah lumbal atau sakral, karena penutupan vertebra di bagian ini terjadi paling akhir. Kelainan bawaan lainnya yang juga ditemukan pada penderita spina bifida: hidrosefalus, siringomielia, serta dislokasi pinggul.
Gejalanya bervariasi, tergantung kepada beratnya kerusakan pada korda spinalis dan akar saraf yang terkena. Beberapa anak memiliki gejala ringan atau tanpa gejala, sedangkan yang lainnya mengalami kelumpuhan pada daerah yang dipersarafi oleh korda spinalis maupun akar saraf yang terkena.
Terdapat tiga jenis spina bifida, yaitu :
    Spina bifida okulta, merupakan spina bifida yang paling ringan. Satu atau beberapa vertebra tidak terbentuk secara normal, tetapi korda spinalis dan selaputnya (meningens) tidak menonjol.
    Meningokel, yaitu meningens menonjol melalui vertebra yang tidak utuh dan teraba sebagai suatu benjolan berisi cairan di bawah kulit.
    Mielokel, merupakan jenis spina bifida yang paling berat, dimana korda spinalis menonjol dan kulit di atasnya tampak kasar dan merah.
Gejala dari spina bifida umumnya berupa penonjolan seperti kantung di punggung tengah sampai bawah pada bayi baru lahir, jika disinari, kantung tersebut tidak tembus cahaya, kelumpuahn/kelemahan pada pinggul, tungkai atau kaki, penurunan sensasi, inkontinensia uri (besar) maupun inkontinensia tinja, korda spinalis yang terkena rentan terhadap infeksi (meningitis). Gejala pada spina bifida okulta, adalah seberkas rambut pada daerah sakral (panggul bagian belakang), lekukan pada daerah sakrum.
Biasanya terdapat di daerah servikal atau daerah torakal sebelah atas. Kantong hanya berisi selaput otak, sedangkan korda tetap dalam korda spinalis (dalam durameter tidak terdapat saraf). Operasi akan mengoreksi kelainan, sehingga tidak terjadi gangguan sensorik dan motorik dan bayi akan menjadi normal.

    Pencegahan
Risiko terjadinya spina bifida bisa dikurangi dengan mengkonsumsi asam folat. Kekurangan asam folat pada seorang wanita harus dikoreksi sebelum wanita tersebut hamil, karena kelainan ini terjadi sangat dini.
Kepada wanita yang berencana untuk hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi asam folat sebanyak 0,4 mg/hari. Kebutuhan asam folat pada wanita hamil adalah 1 mg/hari.
    Penatalaksanaan
    Sebelum dioperasi, bayi dimasukkan ke dalam inkubator dengan kondisi tanpa baju.
    Bayi dalam posisi telungkup atau tidur jika kantongnya besar untuk mencegah infeksi.
    Berkolaborasi dengan dokter anak, ahli bedah, ahli ortopedi, dan ahli urologi, terutama untuk tindakan pembedahan, dengan sebelumnya melakukan informed consent dan informed choice pada keluarga.
Lakukan pengamatan dengan cermat terhadap adanya tanda-tanda hidrosefalus (dengan mengukur lingkar kepala setiap hari) setelah dilakukan pembedahan atau juga kemungkinan terjadinya meningitis (lemah, tidak mau minum, mudah terangsang , kejang, dan ubun-ubun besar menonjol). Selain itu, perhatikan pula banyak tidaknya gerakan tungkai dan kaki, clbbed feet, retensi urine, dan kerusakan kulit akibat iritasi urine dan feses.


    Pengobatan
Tujuan dari pengobatan awal spina bifida, termasuk meningokel, adalah mengurangi kerusakan saraf akibat spina bifida, meminimalkan komplikasi (misalnya infeksi), serta membantu keluarga dalam menghadapi kelainan ini. Pembedahan dilakukan untuk menutup lubang yang terbentuk dan untuk mengobati hidrosefalus, kelainan ginjal dan kandung kemih serta kelainan bentuk fisik yang sering menyertai spina bifida.
Terapi fisik dilakukan agar pergerakan sendi tetap terjaga dan untuk memperkuat fungsi otot. Untuk mengobati atau mencegah meningitis, infeksi saluran kemih dan infeksi lainnya, diberikan antibiotik. Untuk membantu memperlancar aliran air kemih bisa dilakukan penekanan lembut diatas kandung kemih. Pada kasus yang berat kadang harus dilakukan pemasangan kateter. Diet kaya serat dan program pelatihan buang air besar bisa membantu memperbaiki fungsi saluran pencernaan.
Untuk mengatasi gejala muskuloskeletal (otot dan kerangka tubuh) perlu campur tangan dari ortopedi (bedah tulang) maupun terapi fisik. Kelainan saraf lainnya diobati sesuai dengan jenis dan luasnya gangguan fungsi yang terjadi. Kadang-kadang pembedahan shunting untuk memperbaiki hidrosefalus akan menyebabkan berkurangnya mielomeningokel secara spontan.
    Asuhan kebidanan
Apa bila kita menemui bayi yang lahir dengan keadaan meningokel kita bisa melakukan tindakan, apa bila di rumah sakit kita  berkolaborasi dengan dokter apa bila terjadi di tempat praktek atau puskesmas  kita harus merujuk ke pelayanan yang lebih tinggi.

    Lakukan inform consent yaitu memberikan informasi tentang hasil pemeriksaan kepada keluarga pasien bahwa bayi mengalami meningokel. Hal ini dapat diobati dengan pembedahan untuk menutup lubang dan mengembalikan otak kedalam kepala serta meminta persetujuan keluarga pasien untuk dilakukan tindakan operasi dengan memberikan formulir inform consent.
    Sebelum dioperasi, bayi dimasukkan ke dalam inkubator dengan kondisi tanpa baju.
    Bayi dalam posisi telungkup atau tidur jika kantongnya besar untuk mencegah infeksi.
    Berkolaborasi dengan dokter

    Ensefalokel
Ensephalokel adalah suatu kelainan tabung saraf yang ditandai dengan adanya penonjolan meningens (selaput otak) dan otak yang berbentuk seperti kantung melalui suatu lubang pada tulang tengkorak. Ensephalokel disebabkan oleh kegagalan penutupan tabung saraf selama perkembangan janin. Jaringan otak yang menonjol.





Lapisan selaput saraf


Gambar bagian saraf







Gambar Ensefalokel

    Etiologi
    Infeksi (adanya infeksi pada saat kehamilan terutama infeksi TORCH)
     Faktor usia ibu yang terlalu muda atau tua ketika hamil
    Mutasi genetic (terpapar bahan radiologi)
    Pola makan yang tidak tepat sehingga mengakibatkan kekurangan asam folat

    Gejala
Gejala dari ensefalokel, antara lain berupa hidrosefalus, kelumpuhan keempat anggota gerak (kuadriplegia spastik), gangguan perkembangan, mikrosefalus, gangguan penglihatan, keterbelakangan mental dan pertumbuhan, ataksia, serta kejang. Beberapa anak memiliki kecerdasan yang normal. Ensefalokel seringkali disertai dengan kelainan kraniofasial atau kelainan otak lainnya.
    Hidrosefalus
    Kelumpuhan anggota gerak
    Mikrosefalus
    Gangguan penglihatan
    Keterbelakangan mental dan pertumbuhan
    Kejang

    Penatalaksanaan
    Cegah infeksi perlukaan ensefalokel waktu lahir, menutup luka dengan kasa steril setelah lahir.
    Persiapan operasi dilakukan sedini mungkin untuk mencegah infeksi otak yang sangat berbahaya.
    Pasca operasi perhatikan luka agar : tidak basah, ditarik atau digaruk bayi, perhatikan mungkin terjadi hidrosefalus, ukur lingkar kepala, pemberian antibiotik (kolaborasi).

    Asuhan Kebidanan
Apabila kita menemui bayi yang lahir dengan keadaan ensefalokel kita bisa melakukan tindakan apabila di rumah sakit kita berkolaborasi dengan dokter. Tetapi apabila terjadi di tempat praktek atau puskesmas  kita harus merujuk ke pelayanan yang lebih tinggi.
    Lakukan inform consent yaitu memberikan informasi tentang hasil pemeriksaan kepada keluarga pasien bahwa bayi mengalami ensefalokel yaitu tidak terbentuknya tengkorak secara sempurna (tengkoraknya berlubang) sehingga otak keluar dan membentuk benjolan. Hal ini dapat diobati dengan pembedahan untuk menutup lubang dan mengembalikan otak kedalam kepala serta meminta persetujuan keluarga pasien untuk dilakukan tindakan operasi dengan memberikan formulir inform consent.
    Melakukan perawatan BBL dengan menimalkan handly (mengurangi memegangi kepala dengan tangan)
    Menutup benjolan yang terpapar udara diluar dengan kassa steril untuk mencegah jaringan saraf yang terpapar menjadi kering
    Melakukan perbaikan KU :
    Memberikan O2 1/menit
    Memberikan ASI yang adekuat
    Memberikan posisi nyaman
    Mengukur lingkar kepala occiput frontalis dan dibuat grafik untuk mengetahui adanya komplikasi lebih lanjut
    Menjelaskan pada ibu tentang keadaan bayinya sehubungan dengan tindakan operasi yang akan dilakukan
    Melaksanakan advice dokter
    Pre-operasi
    Memasang infus ditangan kanan/ kiri, kaki kanan/ kiri atau kepala dengan cairan glukosa 5 % dan NaCl 0,1 % / tetes/ menit
    Memasang kateter
    Melakukan skin test
    Memberikan antibiotik sebanyak 5 mg/kg/BB setelah diketahui hasil skin test (-)
    Memeberikan sedativa sebanyak 8mg/kg/BB pada saat pasien diberangkatkan ke OK
    Mengganti pakaian pasien dengan pakaian steril dari OK
    Memberi tahu perawat OK akan mengirim pasien dengan ensephalokel untuk di operasi
    Mengantar pasien ke ruang OK

BAB IV
PENUTUP

    Kesimpulan
Meningokel merupakan benjolan berbentuk kista di garis tulang belakang yang umumnya terdapat di daerah lumbo-sakral. Lapisan meningel berupa durameter dan arachnoid ke luar kanalis vertebralis, sedangkan medulla spinalis masih di tempat yang normal.
Gejalanya tergantung kepada letak anatomis dari spina bifida. Kebanyakan terjadi di punggung bagian bawah, yaitu daerah lumbal atau sakral, karena penutupan vertebra di bagian ini terjadi paling akhir.
Ensephalokel adalah suatu kelainan tabung saraf yang ditandai dengan adanya penonjolan meningens (selaput otak) dan otak yang berbentuk seperti kantung melalui suatu lubang pada tulang tengkorak.
Gejala dari ensefalokel, antara lain berupa hidrosefalus, kelumpuahan keempat anggota gerak (kuadriplegia spastik), gangguan perkembangan, mikrosefalus, gangguan penglihatan, keterbelakangan mental dan pertumbuhan, ataksia, serta kejang. Beberapa anak memiliki kecerdasan yang normal. Ensefalokel seringkali disertai denga kelainan kraniofasial atau kelainan otak lainnya.


    Saran
Dalam penyusunan makalah ini, kami memahami bahwa masih terdapat kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini. . Maka dari itu kami mengarapkan kritik dan saran yang bermanfaat untuk kesempurnaan makalah ini. Agar di kemudian hari makalah ini bisa membantu memudahkan mahasiswi dalam proses belajar maupun dalam praktik belajar di lapangan.












DAFTAR PUSTAKA
    http://www.scribd.com/doc/30381861/Asuhan-Keperawatan-Spina-Bifida-Dengan-Meningokel. diakses tanggal 14 september 2011. Jam : 11:47 WITA.
    http://rizkykomputer.wordpress.com/2010/06/18/ensefalokel/. Diakses tanggal 14 september 2011. Jam : 12:48 WITA.
    Arvin, BK. 2000. Ilmu kesehatan anak edisi 15 vol 3. Jakarta :EGC
    Hasan, rusepno dkk. 1985. Ilmu kesehatan anak jilid 3. Jakarta : infomedika.
    Schact, Edmund dan Drs Djalinus Syah.1994. Kamus kedokteran. Jakarta : PsT RINEKA CIPTA.
    Aminah, Siti. 2004. Kamus  Istilah Kebidanan. Jakarta : EGC